- Created: 08-01-23
- Last Login: 08-01-23
User Profile
mrsam3rz advertisements
Description: Dikala lalat buah mulai berjalan atau terbang, sel penghasil insulinnya segera terhambat. Ini dapat menjadi salah satu penjelasan kenapa olahraga meningkatkan kesehatan. Insulin merupakan hormon penting bagi manusia dan banyak makhluk hidup lainnya. Tugasnya yang paling tenar merupakan membatasi metabolisme gula. Bagaimana menjalankan profesi ini dipahami dengan baik. Jauh lebih sedikit yang dikenal tentang bagaimana kegiatan sel penghasil insulin dan hasilnya sekresi insulin dibatasi. Sebuah tim dari Biocenter of Julius-Maximilians-Universität (JMU) Würzburg di Bavaria, Jerman, sekarang telah memperkenalkan berita perihal pertanyaan ini di jurnal ilmiah Current Biology. Klasifikasi Dr. Jan Ache menerapkan lalat buah Drosophila melanogaster sebagai obyek penelitian. Menariknya, rtp slot lalat ini juga mengeluarkan insulin setelah makan. Tetapi pada lalat, hormon hal yang demikian tak berasal dari pankreas seperti pada manusia, tapi dikeluarkan oleh sel syaraf di otak. Pengevaluasian elektrofisiologis pada lalat aktif Klasifikasi JMU menemukan bahwa kesibukan lahiriah lalat mempunyai efek yang kuat pada sel penghasil insulinnya. Untuk pertama kalinya, para peneliti mengukur aktivitas sel-sel ini secara elektrofisiologis saat berjalan dan terbang Drosophila. Hasilnya: saat Drosophila mulai berjalan atau terbang, sel penghasil insulinnya seketika terhambat. Saat lalat stop bergerak, kegiatan sel dengan kencang meningkat lagi dan melonjak di atas tingkat normal. Kami berhipotesis bahwa rendahnya kegiatan sel penghasil insulin selama berjalan dan terbang berkontribusi pada penyediaan gula untuk memenuhi permintaan energi yang meningkat. Kami menduga bahwa peningkatan kesibukan sesudah berolahraga menolong mengisi kembali simpanan kekuatan lalat, misalnya di otot.\" Dr Sander Liessem, penulis pertama publikasi Gula darah tidak berperan dalam undang-undang Regu JMU juga dapat menampilkan bahwa penghambatan sel penghasil insulin yang pesat dan bergantung pada perilaku dikendalikan secara aktif oleh jalanan syaraf. \"Ini beberapa besar tidak bergantung pada perubahan fokus gula dalam darah lalat,\" jelas rekan penulis Dr. Martina Held. Sangat masuk logika bagi organisme untuk mengantisipasi peningkatan permintaan tenaga dengan metode ini untuk mencegah fluktuasi ekstrem dalam kadar gula darah. Insulin hampir tidak berubah dalam evolusi Apakah alhasil memungkinkan untuk menarik inti sari tentang manusia? Mungkin. \"Meski pelepasan insulin pada lalat buah dimediasi oleh sel yang berbeda dari pada manusia, molekul insulin dan fungsinya hampir tidak berubah selama evolusi,\" kata Jan Ache. Dalam 20 tahun terakhir, mengaplikasikan Drosophila sebagai organisme figur, banyak pertanyaan mendasar sudah terjawab yang juga dapat berkontribusi untuk pemahaman yang lebih bagus tentang cacat metabolisme pada manusia dan penyakit berkaitan, seperti diabetes atau obesitas. Lebih sedikit insulin berarti umur panjang \"Satu hal yang menarik yakni berkurangnya kesibukan insulin berkontribusi pada penuaan yang sehat dan umur panjang,\" kata Sander Liessem terhadap kami. Ini telah ditunjukkan pada lalat, tikus, manusia, dan spesies lainnya. Profesi yang sama berlaku untuk gaya hidup aktif. \"Selanjutnya kami memperlihatkan hubungan yang mungkin menjelaskan bagaimana aktivitas jasmaniah bisa secara positif memengaruhi aturan insulin melalui jalanan pensinyalan saraf.\" Langkah selanjutnya dalam penelitian Kategori, regu Jan Ache berencana untuk menyelidiki neurotransmitter dan sirkuit syaraf mana yang bertanggung jawab atas perubahan aktivitas yang dilihat pada sel penghasil insulin pada lalat. Ini mungkin akan menantang: Sejumlah besar zat pembawa pesan dan hormon terlibat dalam pelaksanaan neuromodulasi, dan masing-masing zat bisa memiliki efek berlawanan atau saling melengkapi dalam kombinasi. Golongan ini kini menganalisis banyak sistem di mana sel penghasil insulin memproses masukan dari luar. Mereka juga menyelidiki unsur-unsur lain yang bisa memengaruhi kegiatan sel-sel ini, seumpama umur lalat atau status nutrisinya. \"Secara paralel, kami sedang menyelidiki kontrol saraf dari perilaku berjalan dan terbang,\" jelas Jan Ache. Tujuan bentang panjang dari kelompoknya, katanya, merupakan menyatukan dua pertanyaan penelitian ini: Bagaimana otak mengendalikan berjalan dan perilaku lainnya, dan bagaimana sistem saraf memastikan bahwa keseimbangan tenaga dikontrol dengan pas?
Publish Date: 08-01-23